Try new experience
with our app

INSTALL

KLAKLIK 

Drama

Belum Siap Kehilangan (Sinopsis)

Menjadi dokter sepsialis obsgyn rupanya belum mampu membuat Siena bisa hidup tenang selagi dia belum mempunyai anak di usia pernikahan yang hampir menginjak 10 tahun. Masalah genting terjadi waktu Dirga mengantarkan Wanita hamil untuk melakukan Caesar, pikirannya sudah kemana-mana, tapi sayangnya Wanita hamil itu tak bisa diselamatkan. Dirga bingung harus cari bukti gimana lagi untuk membuktikan dirinya ngga bersalah. Siapa ngga kenal SIENA (16 th, cantik, pinter, hobinya belajar, dan nurut apa kata orangtua) di usia yang harusnya baru kelas XI, tapi kini dia udah naik setingkat lebih cepat karena program akselerasi dari sekolahnya. Dia selalu menganggap kalau belajar adalah hobi dan teman terbaik. Di kamar, Siena mengoleksi berbagai macam tropy piala karena menang lomba olimpiade. Itu semua dia lakukan semata ingin buat orangtua bangga, apalagi BU KARTIKA (42 th, tegas, dan ingin Siena berprestasi) tiap harinya selalu mengingatkan persaingan di fakultas kedokteran yang makin besar. Siena ngga boleh lengah sedikitpun, dan ngga bisa hanya mengandalkan nilai rapor semata, karena Fak Kedokteran itu ngga hanya terima mahasiswa local saja, tapi juga internasional. Mama ngga mau tau, pokoknya Siena harus meneruskan jejak PAK ARYONO (50 th, dokter spesialis penyakit dalam) juga untuk menjadi seorang dokter, pokoknya berapapun biayanya, itu ngga jadi masalah, termasuk halnya kalau Siena ingin minta bimbel dimanapun. Ngga usah lagi lah ikut endorse-endorse-an gitu, itu hanya akan menghalangi proses belajar Siena kalau udah merasakan dapat uang. Sebenarnya Siena sudah cukup jenuh. Dia heran, kenapa orangtuanya ngga pernah puas, padahal untuk gabung program akselerasi, sudah cukup menguras waktu dan tenaga Siena. Ngga hanya jadi anak termuda di angkatannya, Siena juga jadi ketua OSIS, dan hari itu Pak Kepsek memanggilnya untuk membujuk DIRGANTARA (17 th, teman sekelas, yang bandelnya minta ampun dan hobi bolos). Siena keberatan kenapa harus dia? Ya karena posisinya kan ketua OSIS, kalau ada anak yang bermasalah, itu kewajibannya. Siena menemui Dirga yang kerja di Cofee Shop, Siena Taunya Dirga itu malas, tapi alasan Dirga sengaja kerja karena dia ngga mau nerima sepeser uang-pun dari ayahnya yang udah pisah dengan mamanya, ditambah lagi keadaan mamanya sekarang lumpuh dan berada di Prancis). Ngga hanya itu, Siena juga dituntut untuk ngajak Dirga belajar karena nilai MTK-nya banyak yang anjlok. Karena kesibukannya menyuruh Dirga untuk Kembali sekolah, Siena menolak ajakan BAGAS (17 th, anak yang pinter dan naksir Siena) untuk bahas soal olimpade Fisika. Siena yakin, Bagas udah lebih jago dari dia. Yah gagal deh, niat Bagas untuk pdkt sama Siena. Sebenarnya Dirga ini cukup pintar dalam eksak, diajari sekali juga langsung paham. Bahkan Siena aja kagum karena Dirga lumayan cepat Analisa soalnya. PAK ANDREAS (45 th, ayah Dirga) memberikan brosur olimpiade Fisika, karena kalau Dirga lolos, dia bisa kuliah di ITB secara bebas tes. Dirga ngga peduli. Sejak ayahnya cerai, dia udah kehilangan respect sama ayahnya. Nilai MTK Dirga lumayan cukup melejit dalam waktu singkat. Tapi, ini semua ngga gratis! Loh, kenapa malah nuntut ? kan ini juga untuk kebaikannya. Siena bete. Tenang, Dirga ngga minta aneh-aneh kok. Dia Cuma minta Siena temani dia jalan-jalan aja. Di depan Siena, Dirga ini selau terlihat Bahagia dan memandang semua bisa dilakukan dengan mudah, tapi Siena ngga yakin kalau batinnya Dirga itu juga ikut Bahagia. ngga mau ngalah, Dirga juga balas, kalau Siena itu ikut aksel, dijuluki mahasiswa teladan sejak kelas X, itu apa dia juga menikmati? atau semua hanya tuntutan aja dari orangtua ? kali ini Siena yang diam. Kedekatan Siena dan Dirga yang makin akrab buat NADHIRA (17 th, teman baik Siena, dan naksir berat sama Dirga) ngga suka, dan dia punya cara untuk menjauhkan keduanya. Nadhira mengumpulkan bukti kalau mereka sering berdua bareng (padahal niatnya Cuma belajar) agar bisa melaporkan pada orangtua Siena yang emang melarang keras Siena pacaran semasa sekolah! Hingga akhirnya berita kedekatan itu sampai juga di orangtua Siena. Mereka minta agar Siena fokus untuk bisa jadi kandidat utama yang mewakili sekolahnya, dan lolos seleksi dulu dari sekolah. Pak Kepsek sudah mendapatkan dua nama, yaitu Siena dan Bagas, satu lagi siapa? akhirnya Dirga masuk ke ruangan dan mengenalkan diri. Awalnya dia sempat diremehkan oleh Bagas, karena ini kan lumayan susah juga. Emang ngga malu kalau sampai dapat skor minus ? Selesai tes, Dirga ingin mengajak Siena pulang bareng karena beberapa waktu ini dia sering menghindar. Siena menolak dan minta untuk tak dekat-dekat dia lagi. dia dan Dirga udah ngga ada hubungan apa-apa lagi !! Dirga hanya ngga nyangka ya, kalau Siena mendekati dia hanya karena memenuhi permintaan pak kepsek aja. Siena sedih karena pada dasarnya dia kalau berteman itu tulus. Dirga pun pergim dan disana Nadhira mencari kesempatan untuk nebeng karena dia ngga dijemput. Sudah dibilang Siena, kamu jangan jatuh cinta dulu.. baru kali ini juga Siena merasa patah hati. Hingga saatnya pengumuman kandidat olimp Fisika itu tiba. Sungguh di luar dugaan, skor tertinggi jatuh pada Dirga ! banyak yang kasih selamat. Tapi Siena hanya kepikiran, kalau Dirga sebenarnya muris yang jenius. Sudah salah menilai dia selama ini. Bu Kartika dan Pak Aryono datang ke sekolah untuk protes kenapa bisa anaknya yang terkenal pintar itu bisa kalah saing dengan Dirga ? yang dengar-dengar punya track kurang baik, dan harus ngulang ujian MTK juga, kan ? Pak kepsek bilang kalau seleksi ini jujur dan memuji kalau Dirga ini cukup cerdas juga di bidang geometri, matematika, fisika. Keduanya pupus harapan, padahal ini adalah olimpiade bergensi 2 tahun sekali, kalau sampai Siena kehilangan kesempatan, itu artinya, kesempatan dia diterima di fak kedokteran lebih sedikit dan harus berjuang lebih keras lagi dengan seleksi masuk yang lain, padahal privilege anak olimpiade itu tinggi sekali, bisa langsung masuk. Keduanya marah dan mengajak Siena pulang ! ternyata Dirga melihat semua itu dan dia jadi kasihan sama Siena, cewek ambis yang punya niat mulia menjadi dokter kandungan yang selalu dia ceritakan karena bisa menyelamatkan dua nyawa (ibu dan bayinya). Beberapa minggu setelahnya, Siena mengadakan acara ulangtahun dan dia mengundang semua temannya, tapi undangan khusus untuk Dirga, dia titipkan pada Nadhira. Tapi sampai acara selesai dan tamu sudah pada pulang, Siena tak juga melihat kehadiran Dirga, hingga dia melihat kertas undangannya jatuh dari tas Nadhira. Siena kecewa dan marah. “Lagian buat apa kalau nanti kedatangan Dirga hanya akan diusir oleh orangtua kamu, Na? aku hanya mau jaga perasaan Dirga!” dari sini Siena tahu kalau selama ini Ndhira-lah yang udah ngomporin orangtuanya dan menyebarkan isu kalau dia dan Dirga pacarana. Adu mulut itu terjadi antar kedua sahabat. Karena Nadhira, orangtuanya membenci Dirga, dan ternyata malam itu Dirga datang sambil membawakan kotak. Dia minta agar Nadhira membukanya besok pagi jam 7. Setelah Dirga mengucapkan selamat ulangtahun, Pak Aryo dan Bu Kartika keluar dan meminta Dirga pulang dan jangan ganggu Siena lagi. mereka hanya ngga mau anaknya terpengaruh apalagi saat ini Siena sedang menyiapkan masa depannya untuk masuk FK. Paginya, Siena dapat telfon dari pak kepsek yang menginfokan dirinya untuk mempersiapkan diri ke olimp Fisika. Siena kaget dan ngga nyangka hal itu terjadi. Pak Kepsek memberikan alasan kalau Dirga mengundurkan diri. Siena buru-buru ke rumah Dirga, dan disana dia udah kemas-kemas. Sebenarnya Dirga ngga mau Siena datang makanya dia minta Siena buka suratnya saat ia sudah di pesawatm, tapi pak kepsek memberitahu hal itu lebih awal. Dirga ingin tinggal di Prancis dan kuliah disana. Dia ingin menjaga ibunya yang sakit-sakitan dan lumpuh. Tapi Dirga janji, akan Kembali lagi pada Siena saat dia sudah sukses dan memantaskan diri menjadi pacarnya. Singkat kata, 5 tahun kemudian setelah mendapat gelar sarjana arsitek dan lulus Cumlaude dari Prancis, Dirga memenuhu janjinya, dan orangtua Siena sebenarnya berat untuk menerima lamaran Dirga karena Siena masih menjalani program ko-ass. Tapi Siena bersikukuh. Orangtuanya pun ngalah. Tapi janji, jangan sampai ganggu waktu untuk kuliah spesialis. (10 tahun kemudian) Ini sudah memasuki usia pernikahan Siena dan Dirga yang tak singkat, tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda Siena punya anak. Dan disini Siena merasa iri sama pasiennya yang berhasil menjalani program hamil karena nasihat dan sarannya, sedangkan dia sendiri sudah Lelah untuk membesarkan hatinya. Waktu sedang di proyek, Dirga Kembali bertemu dengan Nadhira yang ternyata dia yang mau bangun day care. Tak ada yang berubah, bahkan Nadhira masih single dan tetap mengagumi Dirga meski sudah menjadi suami sahabatnya sendiri. Sesampainya di rumah, Dirga menceritakan pertemuan tadi dengan Siena setelah dia selesai praktek. Dirge melebih-lebihkan, kalau dia kagum dengan Nadhira yang punya jiwa social yang tinggi dan juga keibuan, padahal dia aja masih single loh. Siena ngga suka Nadhira dilebih-lebihkan begitu, apalagi waktu Dirga memuji dengan sebutan “keibuan”. Disini, Siena yang dulunya manis mendadak jadi temperamen dan emosional. Dia tahu, belum bisa ngasih keturunan untuk Dirga, tapi selama ini kan dia juga udah berusaha apapun caranya. Dirga diam. Dia itu ngga ada maksud untuk mengecilkan hati Siena. Dia punya ide, gimana kalau mereka honeymoon lagi ke luar negeri. Bukannya setuju, tapi Siena langsung menolak karena dia ngga mau ganggu pekerjaannya apalagi dia sudah punya banyak janji untuk menangani pasien Caesar. Ini yang buat Dirga ngga suka. Gimana Siena bisa punya anak, kalau dia aja mem-forsir badannya untuk kerja terus! “Loh kok malah nyalahin pekerjaan aku sih? kan kamu tau aku jadi dokter obsgyn adalah impianku sejak SMA. Kalau kamu menikah dengan dokter, harus seperti ini konsekuensi yang diterima. Ngga bisa temani kamu kemana-mana,” tak mau berdebat dan ingin lebih sabar, Dirga lalu menenangkan Siena dengan memeluknya. Efek dari suntikan hormon buat Siena jadi lebih mudah tersinggung. Waktu lihat ada pasien bumil keluar dari ruangan kejiwaan, Dirga merasa ada yang aneh karena matanya sembab dan mukanya Nampak sangat frustasi. Hingga Dirga mengikuti Wanita itu karena takut terjadi hal - hal yang tidak diinginkan. Mobil Wanita itu jalan cepat makin menguatkan dugaan Dirga. AYU (Wanita itu) berhenti di depan jurang dan dia teriak kalau dunia ngga adil. Ayu ditinggal oleh suaminya saat kehamilannya sudah besar. Ayu ngga mau melahirkan anaknya tanpa seorang ayah. “Kamu ngga sendirii. Kalau kamu sampai menjatuhkan diri, yang mati nggak hanya kamu, tapi bayi itu juga. padahal bayi yang ngga berdosa itu berhak hidup” hingga akhirnya Dirga membuat suatu keputusan yang cukup berani, yaitu berjanji menikahi Ayu. Ngga lama, perut Ayu sakit. dirge langsung membawanya ke klinik setempat, tapi sayangnya karena kondisi sungsang, harus memerlukan penanganan lanjut, yaitu saecar, dan harus ke RS Sejahtera (RS terbesar disana). Gawaatt. Itu kan RS-nya Siena. Akhirnya Dirga tetap memabawa Ayu kesana, karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan. Setelah operasi dilakukan, Suiena bertanya pada suster, “Sus, suami dari Bu Ayu yang mana yaa? Harus segera dilakukan transfuse karena perdarahannya ngga berhenti,” Suster langsung menyebutkan nama Dirga dan menunjuknya langsung. gubraak. Untung aja Siena bisa bersikap professional dan menahan dirinya. Dirga langsung menarik tangan Siena. Dia bisa jelaskan kejadiannya gimana. “Kalau kamu ngga percaya, mending kita tanya Ayu aja. Aku menikahi dia agar dia ngga sampai bunuh diri, kamu kan dokter, pasti juga sedang memerjuangkan bayi yang lahir itu, kan ??” tapi telat. Karena perdarahan dan stok di RS ngga ada, Ayu langsung meninggal saat itu juga. Gagal sudah rencana Dirga untuk bilang yang sebenarnya pada Siena. Karena Siena juga tak punya identitas diri atau HP yang bisa dilacak kontak keluarganya. Siena merasa kalau dia udah dikhianati. Dan Dirga juga serba salah ngga bisa kasih bukti yang kuat. Karena tau kondisi rumah tangganya sedang ksiruh, Bu Kartika datang ke RS dan langsung memaki Dirga. “Dari awal saya ngga pernah suka sama kamu yaa. Dan saya terpaksa menerima kamu sebagai suami Siena karena saya percaya Siena ngga salah pilih!! Tapi kenapa itu balasan yang kamu kasih untuk anak saya ??” ngga hanya itu, Pak Aryono juga datang dan menampar Dirga karena menyakiti hati Siena. Karena mencari selingkuhan waktu Siena belum bisa memberikannya anak. Meski masih kecewa dan marah, Siena masih saja berusaha melindungi Dirga. Karena emosi, Bu Kartika menyuruh Siena segera mengurus surat perceraian. Siena mengemas barang-baragnya dan pergi. saat itu, datanglah Bagas, yang masih setia dengan Siena. Dia menghibur gimanapun caranya. Kedatangan Bagas Kembali membuat orangtua Siena suka pasalnya, Bagas-lah mantu yang mereka idamkan sejak lama, bukan Dirga yang ngga jelas status keluarganya siapa. Karena bayi Safina sudah tak punya ibu lagi, akhirnya Dirga membawanya pulang. Dirga merasa kesulitan membagi jam kerjanya sebagai arsitek dan harus menjaga Safina yang rewel. Hingga Dirga ketemu dengan Nadhira, dan disana Dirga cerita kisah yang dia alami hingga membuat Siena pergi dan mau menceraikannya. Nadhira jadi kasihan dan dia berniat merawat Safina, Dirga ngga usah khawatir, karena Nadhira adalah lulusan perawat anak, jadi meskipun belum ada pengalaman punya anak, tapi dia tau kok cara merawat bayi. Dirga menerima tawaran itu. Nadhira merawat Safina dengan baik, dan dia akan kasih ke Dirga lagi setelah Dirga pulang kerja. Nadhira iseng tanya emang ngga mau cari pengganti lagi yang bisa kasih dia keturunan ?? ya meskipun Siena masih enggan menemuinya, tapi ngga ada niat sedikitpun bagi Dirga untuk pergi meninggalkan Siena dalam kondisi apapun. Nadhira hanya terdiam karena Dirga tak ingin membuka hatinya. Dari mobil Bagas, Siena melihat kedekatan Dirga dan Nadhira yang mengurus Safina. Dia masih belum bisa melupakan Dirga. Bagas yang tau kalau persaaan Siena bukan untuk dirinya hanya melihat dari kejauhan. Bagas harus melakukan sesuatu agar rumah tangga Siena dan Dirga Kembali utuh lagi. Hingga dia tanya sama perawat identitas pasien yang Bernama Ayu. Dan ternyata nomer Rekam Medis adalah medical record yang lama, dan itu berarti bisa dilacak. Bagas pun kaget waktu tahu Ayu adalah pasiennya yang sering konsultasi tentang permasalahannya ternyata meninggal setelah dia melahirkan. Sementara Nadhira menemui Siena. Dia tau kalau dia salah karena suka dengan Dirga, tapi yang harus Siena tau, Dirga adalah laki-laki yang baik dan setia. Dia sengaja menikahi Ayu agar Ayu punya harapan untuk hidup dan membesarkan bayinya, tapi sayangnta takdir berkata lain waktu. Padahal saat itu, Dirga ingin Ayu menjelaskan semuanya pada Siena agar tak emosi. Tak lama, Bagas pun datang. Dia membernarkan apa yang dikatakan oleh Nadhira. Ayu itu pasiennya. Bagas juga menyerahkan status Ayu kalau dia pernah menikah, dan Ayu cerita kalau suaminya pergi meninggalkan dia dengan Wanita lain. Disitulah Ayu terlihat sangat hancur. Bagas hanya tak menyangka kalau kebaikan Dirga meski harus memutuskan keputusan yang sulit, berhasil menyelamatkan bayi Ayu. Percayalah, Dirga hanya berniat menolong Ayu semata. Bahkan kalau Siena masih ngga yakin, Bagas akan ajak Dirga untuk tes DNA. Untuk membuktikan dia ayah biologisnya atau bukan. Siena pulang untuk bertemu Dirga, tapi lagi-lagi dia kaget karena Dirga sedang mesra sama CELINE (25 th, yang menngendong Safina). Dirga kelihatan sangat akrab dengan Wanita itu. Siena membalikkan badan dan Dirga langsung mengejarnya karena pastil ago-lagi Siena salah paham. Dirga memeperkenalkan kalau Celine itu adalah adiknya di Prancis yang mengabarkan kalau kondisi ibunya sudah jauh membaik dan mengajak Dirga dan Siena main kesana. Siena akhirnya minta maaf dan janji akan merawat bayi Safina setulus hatinya seperti anaknya sendiri. Dirga senang karena mungkin ini jalan dari Tuhan, menitipkan mereka seorang bayi mungil lewat jalan yang tak disangka-sangka. Akhirnya keduanya menikmati peran jadi orangtua baru. Tapi sayangnya, kebahiaan itu tak berlangsung lama waktu tahu orangtua yang mengaku sebagai ayah dan ibu Ayu datang menemui Dirga dan Siena. Mereka ingin merawat bayi Safina, mereka hanya ingin menebus kesalahannya karena pernah mengusir Ayu karena kesalahannya terdahulu. Dengan berat hati, Siena merelakan. Berselang hari, Siena merasa mudah Lelah dan ngga kuat untuk praktek di poli. Kepalanya sering pusing, dan Siena selalu muntah. Siena yakin ini hanya masuk angin biasa aja. Asisten minta agar Siena cuti saja, tapi Siena yang doyan kerja menolak tawaran itu, karena dia ada janji sama pasien yang mau konsultasi juga. kasian kan kalau dibatalkan gitu ajaa, pasti mereka kecewa. Suster poli saut, masih sakit aja, Siena masih memikirkan kondisi pasiennya. Karena ngga ada waktu istirahat, akhirnya Siena ambruk juga. untung posisisnya di RS, dia langsung di obseervasi di UGD. Karena tau anaknya masuk RS, Bu Kartika dan Pak Aryono lagi-lagi marahin Dirga yang lalu dalam menjaga Siena. Suami macam apa sih kamu ? Dokter umum UGD pun datang, dia bilang kabar mengejutkan dan membuat Dirga panik, bahwasanya, besok-besok Siena jangan dibawa di dokter umum lagi, harus ke dokter spesialis. Deggg. Dirga cemas kalau Siena sakit parah, sampai akhirnya dokter bilang kalau Siena harus dirujuk ke dokter spesialis kandungan karena berdasar uji laboratorium, Siena dinyatakan sedang hamil muda dan untuk usia Siena yang menginjak kepala 3, riskan kalau ditangani dokter biasa. Ngga hanya itu kebahagiaan yang dirasakan Siena dan Dirga, karena Siena hamil anak kembar yang membuat Siena lebih mudah Lelah. Siena dan Dirga saling berpelukan mendengar kabar itu bahwa sebentar lagi mereka akan jadi orangtua. Hingga Siena sadar, saat dirinya ikhlas akan sesuatu, Tuhan merencakan rencana yang lebih besar, termasuk akan mendapatkan 2 bayi sekaligus. TAMAT... (more)

Share