Try new experience
with our app

INSTALL

KLAKLIK 

Drama

Tak Sengaja Jadi Pelakor (Sinopsis)

Tak Sengaja Jadi Pelakor Deskripsi Berawal dari malam reuni SMA, Felly dan Arvan berakhir di KUA. Keduanya terciduk tengah memadu kasih dibawah pengaruh minuman keras. Felly tak dapat mengelak meskipun ia tahu jika Arvan adalah seorang pria beristri. Kebencian Syanin, istri pertama Arvan terhadap Felly membuat Felly semakin gencar ingin menguasai Arvan sepenuhnya. Apa lagi saat Felly mulai merasa curiga jika ternyata Syanin memiliki laki-laki lain selain Arvan. Syanin adalah seorang model terkenal. Wajahnya sudah sering wara-wiri di layar kaca. Arvan, CEO dari perusahaan L-Green Company itu selalu merasa dirinya kesepian karena belakangan Syanin sibuk dengan dunia modelingnya dan selalu menolak untuk dia sentuh. Itu sebabnya ketika mabuk, Arvan tak dapat lagi menahan hasratnya dan menganggap Felly adalah Syanin. Dan setelah menikah pun, Arvan hanya menjadikan Felly sebagai pemuas nafsunya saja. Syanin merasa cemburu karena Arvan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Felly. Ibu Arvan sangat menyukai Felly. Dia seperti memiliki harapan untuk memiliki cucu di saat Syanin menolak hamil demi tetap menjaga bentuk tubuhnya sebagai seorang model. Syanin semakin membenci Felly karena mendapat perhatian dari banyak orang. Syanin menyewa seorang pria untuk memperkosa Felly agar nantinya jika Felly hamil, semua orang meragukan jika anak itu adalah anak Arvan. Rencananya gagal karena Arvan tepat waktu menyelamatkan Felly. Pria suruhan Syanin meminta bayaran, tapi Syanin tidak memberinya uang karena dia gagal melakukan tugasnya. Pria itu mengarahkan sebuah pistol ke kepala Syanin karena merasa sudah ditipu. Felly melihat kejadian itu dan dia baru tahu cerita dibalik dirinya yang hampir diperkosa pria asing adalah ulah Syanin. Pria itu pergi tanpa mendapat apa yang dia mau. Seorang pria penghuni rumah sebelah mendekati Felly, dia bertanya "Siapa Felly, kenapa bisa ada di rumah Arvan? Apa Felly adiknya Syanin, atau adiknya Arvan?" Dengan kelakarnya dia menjawab sendiri, "Tidak mungkin istri keduanya Arvan" yang ternyata tebakannya itu tepat sekali. Syanin tipikal orang yang sombong dengan profesi modelnya. Saat anak tetangganya tak sengaja menjatuhkan pot bunga kesayangannya, dia marah besar dan memukul anak tersebut. Ibu dari anak itu tidak terima dan menyumpahi Syanin hal-hal yang tidak baik. Felly berusaha meminta maaf atas nama Syanin tapi dengan tegas Syanin mengatakan jika dia tidak akan pernah mau meminta maaf. Tetangga itu mengaku akan membuat perhitungan dengan Syanin. Hubungan Arvan dan Syanin semakin dekat ketika Felly dinyatakan hamil. Sepertinya bening cinta mulai tumbuh di hati Arvan. Felly berperan sebagai istri yang baik, berbanding terbalik dengan Syanin. Felly yang sedang hamil muda tetap aktif pergi ke toko kosmetik miliknya. Seorang pria mendatangi rumah Arvan dan berdebar dengan Syanin. Felly menguping dan menyimpulkan jika pria itu adalah adik tiri Syanin. Dia meminta harta Papanya dikembalikan setelah dirampas oleh Syanin dan Ibunya. Pria itu sedang sangat membutuhkan uang untuk biaya pengobatan adiknya. Dengan tidak berprikemanusiaannya Syanin malah mengusir adik tirinya itu dan mengatakan jika dia tidak peduli dengan adik pria itu, meski dia mati sekali pun. Antara mereka tidak ada hubungan apa-apa lagi setelah Ayah pria itu meninggal dan Ibu Syanin menjadi janda dengan menguasai semua hartanya. Sebelum pergi, Pria itu bersumpah akan membalaskan dendam atas semua perbuatan Syanin. Felly memergoki Syanin yang sedang berduaan dengan seorang pria, bahkan mereka melakukan adegan ciuman. Kecurigaannya jika Syanin selingkuh semakin besar. Felly menegur Syanin dan mengatakan jika dia melihat mereka tadi. Syanin membenarkan dan mengatakan jika Arvan memiliki wanita lain, mengapa dirinya tidak bisa memiliki Pria lagi? Malam itu, Felly seperti melihat seseorang yang baru saja melintas di jendela. Arvan sedang ke luar negri. Di saat itu, Felly dikejutkan dengan Syanin bersimbah darah dengan sebilah pisau yang menancap perutnya. Syanin meregang nyawa. Ibu Syanin percaya jika Felly yang membunuh Syanin karena selama ini mereka kerap kali bertengkar. Arvan yang saat itu sedang dalam perjalanan bisnis di Inggris, langsung bertolak pulamg ke Indonesia. Namun, ketika pulang, dia hanya mendapati gundukan tanah yang di bawahnya terdapat Syanin. Syanin langsung dimakamkam oleh pihak keluarga, kasus ini tak terendus oleh hukum. Satu minggu kemudian, entah bagaimana ceritanya berita kematian Syanin viral dan ditayangkan di berbagai media sebagai Felly pelaku utamanya. Ibu Syanin menolak untuk polisi melakukan penyelidikan dan membongkar makam Syanin. Dengan alasan Syanin sudah tenang dan juga tak mau menuntut Felly yang diketahui sebagai tersangkanya sebab Felly sedang hamil. Semua orang mencela Felly, terutama fans-fans Syanin. Pelanggan tokonya pun, kini tak mau lagi membeli kosmetik di tempatnya. Pihak agensi yang menaungi Syanin juga seolah tidak peduli dengan kasus kematian Syanin. Mereka memilih untuk membayar semua kerugian kontrak kerja yang telah disepakati dengan beberapa pihak. Mereka tidak ingin terseret dalam kasus ini. Felly juga merasa tidak yakin jika Syanin bunuh diri mengingat Syanin yang sangat mencintai hidupnya sebagai seorang model. Felly teringat akan orang misterius yang melintas di jendela saat malam kematian Syanin. Felly harus mencari dalang dibalik kematian Syanin demi membersihkan nama baiknya. Arvan tetap mempercayai Felly dan membela istrinya itu ketika masyarakat mencelanya. Dibantu oleh pria sebelah rumah Arvan, Felly membuat strategi untuk memata-matai orang-orang yang dia curigai. Pertama ada pria yang menodongkan pistol pada Syanin yang dulu pernah hampir saja memperkosa Felly atas suruhan Syanin. Reza dan Felly menculik pria itu dan menyuruhnya mengaku. Ponsel disiapkan untuk bukti rekaman. Felly to the poin dan mendesak pria itu untuk mengaku. Namun, pria itu menyangkal dan mengatakan jika pistol yang ia gunakan untuk mengancam Syanin hanyalah pistol mainan yang sering kali ia gunakan untuk menakut-nakuti targetnya. Mereka disuruh untuk mencoba pistol tersebut yang selalu dia bawa kemana-mana dan ternyata benar jika itu adalah pistol mainan. Dari sana Felly berpikir, kematian Felly itu karena penusukan, bukan penembakan. Reza memberikan Felly benda yang diketahui sebagai alat menyadap. Masing-masing harus di simpan pada saku atau tas orang yang mereka curigai. Alatnya kelebihan satu dan Reza menyuruh Felly untuk dipasang di sakunya sendiri. Arvan merasa cemburu karena akhir-akhir ini Felly sering menghabiskan waktunya bersama tetangga itu yang diketahui bernama Reza. Arvan dan Felly bertengkar hebat. Felly pun akhirnya memberitahu apa yang sedang dia dan Reza lakukan karena ingin membuktikan sendiri jika dirinya tidak bersalah. Arvan meminta Felly berhenti karena dia sangat yakin jika Felly bukan pelakunya. Tapi anggapan publik berbeda. Felly tetap nelakukannya diam-diam tanpa sepengatahuan Arvan. Tersangka kedua versi Felly adalah tetangganya yang sering bertengkar dengan Syanin. Felly diam-diam mengikuti kegiatan Bu Sania di luar rumah dan tak menemukan adanya kejanggalan. Dia beraktivitas seperti biasanya, mengantar Vito, anaknya ke sekolah, pergi belanja, perawatan di salon. Felly juga mengajak ngobrol Bu Sania untuk memancing. Namun, Bu Sania malah jadi mengasihani Felly dan percaya jika bukan Felly yang membunuh Syanin. Justru sepertinya Syanin yang jahat dan banyak bermasalah dengan orang-orang. Dia curhat tentang dirinya yang pernah memergoki Syanin sedang berciuman dengan seorang bule. Felly teringat jika dirinya juga pernah melihat adegan seperti itu, dan benar, pria itu seperti bule meski Syanin tidak melihat wajahnya dengan jelas, tapi Felly menduga dari warna rambutnya. Felly berusaha mencari sesuatu yang mungkin bisa dijadikan bukti di kamar Syanin. Tetapi, kamarnya bersih dan semua barangnya juga sudah disingkirkan oleh Ibu Syanin. Felly yang sedang hamil setres mencari pelaku pembunuhan Syanin. Hubungan Felly dan Arvan semakin membaik, Arvan begitu cepat melupakan Syanin dan bucin terhadap Felly. Felly jadi curiga, apa mungkin Arvan yang membunuh Syanin? Mengingat mereka juga sering memperdebatkan urusan ranjang? Tetapi tidak mungkin, saat malam kejadian, Arvan sedang di Inggris. Tersangka berikutnya adalah pria yang Felly curigai sebagai adik tiri Syanin yang waktu itu datang untuk meminta uang. Mereka tak sengaja bertemu, Felly membantu pria bernama Zafier itu yang terserempet motor di depan toko kosmetik Felly. Dia berterimakasih kepada Felly karena sudah membunuh Syanin. Felly yang tersulut emosi menyangkal dan balik menuduh jika Zafier lah yang telah nembunuh Syanin. Dan Zafier juga menyangkal, dia tidak berencana untuk membunuh Syanin, dia jujur kalau dia sempat menaruh rasa kepada kakak tirinya itu. Dia hanya berniat merebut kembali harta orang tuanya. Felly diculik, pelaku yang sebenarnya merasa Felly sudah sangat keterlaluan dengan beusaha mencari tahu tentang kebenarannya. Felly kaget jika pelakunya adalah ... Syanin sendiri. Ternyata, Syanin tidak benar-benar mati. Selama ini dia bersembunyi bersama kekasih gelapnya di luar negri dan sengaja datang ke Indonesia untuk membereskan Felly. Felly disiksa habis-habisan setelah Syanin mengungkap semuanya. Anak dalam kandungan Felly dalam bahaya. Syanin mengaku sangat membenci Felly karena telah merebut Arvan darinya. Mencuri cintanya dan mengalihkan kasih sayang Arvan. Arvan menyadari jika Felly menghilang. Dia diam di halaman rumanya untuk menunggu Felly pulang dan berusaha menghubunginya. Reza yang melihat Arvan gelisah sendiri, segera menegurnya. Arvan menceritakan tentang Felly yang hilang. Perasaan Reza berubah menjadi tidak enak. Dia langsung melacak keberadaan Felly karena tahu jika Felly memiliki alat penyadap. Arvan san Reza bergegas menuju tempat dimana Felly berada. Dan itu sangat jauh dari kota. Singkat waktu mereka sampai dan menemukan Felly yang sudah sangat lemah. Dan Syanin yang ternyata masih hidup. Syanin berusaha melarikan diri bersama pria bule yang bersamanya. Namun, polisi yang sebelumnya Arvan hubungi sudah menantinya. Syanin dan kekasih gelapnya masuk bui dan diintrogasi. Arvan membawa Felly ke rumah sakit. Di sana anaknya lahir prematur. Arvan mengunjungi Syanin. Di sana Syanin mengungkap semuanya, mengapa dia melakukan semua ini dan pura-pura mati tertusuk. Semua berawal dari dirinya yang menjadi model terkenal. Jalan yang dia tempuh untuk menjadi terkenal tidaklah mudah. Dia banyak dilecehkan oleh tim agensi yang menaunginya akibat body goals yang dimilikinya. Syanin didiagnosa mengidap AIDS. Itulah sebabnya mengapa Syanin tidak mau disentuh Arvan setelah namanya melambung, karena dia takut Arvan tertular. Syanin ingin terlepas dari dunia hiburan, ternyata menjadi seorang model, tidak seindah yang dia bayangkan. Penyakit itu juga yang menyebabnya dirinya tidak ingin memiliki anak. Syanin diam-diam berobat dan bertemu dengan pria bule bernama Willy, Willy juga mengidap penyakit yang sama. Mereka saling menghangatkan ranjang satu sama lain. Sebagai seorang wanita dan pria dewasa, sex adalah sebuah kebutuhan di tengah mereka tidak bisa berhubungan denggan pasangan masing-masing. Begitulah akhirnya Syanin dan Willy memutuskan untuk pergi ke negara asal Willy untuk memulai hidup baru dan menjalani pengobatan mereka tanpa ingin diketahui publik. Syanin dan Ibunya telah merencanakan semua itu. Dan ketika tahu Felly berusaha mengungkap kematiannya, Syanin harus turun tangan untuk menyingkirkannya agar semua tetap berjalan sesuai yang Syanin inginkan. Syanin hanya ingin hidup damai dan berhenti menjadi budak sex, dia rela melepas dunia modelnya yang ternyata tak membuatnya bahagia. Tahun berikutnya, Felly dan Arvan disibukkan dengan mengurus buah hati mereka. Sementara Syanin dan Willy, pasangan AIDS itu menikah dan seumur hidup mereka harus mengkonsumsi obat. Sementara Reza, tetangga yang menyukai Felly kini juga sudah memiliki pacar baru dan berencana akan segera menikahinya.

Share