Contents
KLAKLIK
Drama
TETANGGA SOK KAYA (SINOPSIS)
“Mbak, minta tolong bayarin dulu, ya. Kunci brankas saya kebawa suami. Padahal dia punya brankas sendiri, masih saja suka salah bawa kunci.” Untuk ke sekian kalinya akhirnya aku yang membayar pektan COD miliknya. Bu Haminah atau yang lebih sering kupanggil Bu Minah. Dia adalah tetangga baru yang setiap hari selalu ada saja barang-barang yang dibelinya melalui online. “Bu Min, nanti sekalian, nih, bayarnya sama paketan yang saya bayarin dua hari yang lalu?” selidikku, karena sudah faham wataknya yang lelet untuk membayar hutang. Akhir-akhir ini aku lebih berani bertanya agar dia tidak lupa atas utang dan tanggung jawabnya. “Ya, ampuuun Mbak, tenang aja sih cuma duit segitu sih, kecil. Pasti saya bayar, kok.” Dia berlalu sambil mengambil paketannya yang masih berada di tanganku setelah serah terima dengan kurir COD. Aku baru saja meletakkan bungkusan paket ke atas meja ruang tengah ketika terdengar gedoran keras di pintu pagar. Aku bergegas keluar. “Nih, ya, cuma duit receh segitu, kamu pikir saya gak bisa bayar!” Bu Minah melemparkan uang tiga lembar seratus ribuan ke wajahku. “Mba Resti, jadi orang jangan sombong, ya... baru kaya dikit aja udah belagu, mobil aja belum punya, rumah aja masih cicilan, huh,” ucapnya sambil mencebik kemudian berjingkat meninggalkanku. “Bu Minah, Ibu di ajari sopan santun tidak? Walau usia saya lebih muda, tapi tolong jaga tata krama, Bu Minah jangan selalu merasa di atas angin karena suaminya manager terus menganggap semua orang bisa direndahkan begitu saja! Bagaimana kalau pemilik perusahaan memecat suami Ibu? Apakah ada yang masih bisa Bu Minah banggakan?!” Teriakanku berhasil menghentikan langkahnya. Ingin rasanya aku mengatakan padanya jika aku adalah putri tunggal dari pemilik perusahaan tempat suaminya bekerja.
Share
.
Show Reply (0) Add Reply