Contents
Saranjana
Kebingungan
Suara alarm yang tak juga berhenti membuat Gamal akhirnya terbangun, namun betapa terkejutnya Gamal saat mengetahui sosok perempuan yang hadir ditengah mabuknya semalam masih duduk pada posisinya. Dengan reflek Gamal langsung menghamburkan sisi belakang badanya menempel ke tembok.
“Anjrit siapa lu?”
Jantung Gamal berdegup kencang. Sosok perempuan yang adalah Gadis menoleh kemudian dingin. Gamal semakin was-was dan akhirnya keluar dari kamar. Di selasar kontrakannya, Gamal yang nafasnya masih tersengal-sengal coba meminum air sekaligus membasahi mukanya dari keran yang ada di dekat situ.
“ini pasti basian semalem, gak mungkin itu Gadis”
Gamal coba meyakinkan dirinya kemudian Gamal kembali ke kamar. Gamal membuka pintu kamar perlahan. Daun pintu yang sudah usang itu pun mengeluarkan bunyi “ngeeeek”. Diantara celah yang terbuka Gamal mendapati perempuan tadi masih ada di sana, Gamal menutup kembali pintu itu.
“kalo itu beneran Gadis, kenapa gue takut sih. Gue kan kangen banget sama dia, gue harus mastiin kalo perempuan itu bener-bener gadis”
Gamal akhirnya masuk dan duduk disamping gadis. Gadis hanya diam memantung. Gamal mulai terusik dengan moment itu.
“Gadis, ini beneran kamu kan?
Tak ada jawaban atau gerakan yang direspon oleh Gadis, mata Gamal tertuju pada jari manis Gadis yang terlihat cincin emas putih seperti yang dikenakan Gamal. Gamal seketika yakin kalo itu benar adalah Gadis yang selama ini menghilang. Sontak Gamal langsung memeluknya
“Aku bersyukur Dis, dua tahun kamu ngilang sampe kita semua bingung, sekarang kamu ada di sini” Gamal memeluk erat Gadis “terima kasih Tuhan” lanjutnya.
Raut wajah Gamal begitu bahagia sementara Gadis matanya hanya masih terpaku ke satu sudut. Meski masih ada sisa keraguan pada diri Gamal, tapi dia berusaha untuk menapiknya.
“kamu baik-baik aja kan,? Kenapa kamu diam aja Dis?”
“Gadis…” tegas Gamal. Gamal bermaksud mencium bibir Gadis, saat sudah hampir bertabrakan, Gadis merespon dengan suara lirih.
“Akhirnya Kamu nemuin Aku disini, sekarang kita gak akan berpisah lagi?”
Dahi Gamal berkerut bingung dengan apa yang dikatakan Gadis. Detak jantung Gamal kembali berdegub kencang melibihi yang tadi.