Contents
Hanya Untuk Reyna
part 4
Setelah pulang bersama nino, reyna langsung pergi menuju kamarnya karena ia masih bingung dengan perkataan reyna. reyna pun tak menyambit sapaan dari andin dan oma rosa. seketika melihat reaksi reyna, andin langsung memberikan tamparan kepada nino.
"tega ya kamu mas ngomong gitu, aku tadi udah peringatin kamu, kenapa kamu lancang" bentak andin kepada nino
"andin, andin, kontrol emosi kamu, inget ada balon biru" kata mama rosa mengingatkan andin
"ngak ma, mas nino udah kelewatan ngomong itu sama reyna" kata andin sambil menangis
"ndin, sampai kapan kita nutupin ini semua, toh reyna bakal tahu semuanya" kata nino tak mau kalah
"emang dengan kamu ngomong gini, keadaan bakal baik-baik saja? coba kamu pikir mas dengan umur reyna yang segini untuk menerima masa lalunya yang menyakitkan, apa kamu tidak berpikir sejauh itu" kata andin emosi
"husstt udah ndin" kata mama rosa mencoba menenangkan
sesangkan mirna dan kiki hanya melihat situasi ini dari balik tembok, meraka tak ingin memperkeruh suasana keluarga al fahri.
sedangakan nino tak menggubris perkataan andin yang telah di lontarkan. kini nino meninggalkan andin malah menuju ke kamar reyna yang terkunci dari dalam.
"reyna sayang, dengerin om baik, om baik ngak bermaksud" kata nino memohon
bukan mendapat ijin reyna nino malah diusir oleh andin untuk pergi meninggalkan rumahnya.
"lebih baik kamu pergi dari sini" usir andin
"aku mau ngomong sama reyna dulu ndin" kata nino tak mau kalah
nino tetap berusaha membujuk reyna. namun reyna tetap tak mau membukakan pintu. kini andin mencoba membujuk reyna namun juga tak mau membukakan pintunya.
andin semakin marah kepada nino karena telah membikin suasana rumit. andin menyuruh nino pulang. andin mendorong nino keluar rumah setelah sampai diteras andin mencoba mendorong nino namun kaki andin terpeleset dan andin terjatuh. andin merasakan perutnya sakit hebat dan membuat suasana semakin tegang antara reyna dan calon buah hati andin.