Contents
Wanita Nomor 13
Part 1 : Target
“Mas, kamar nomor 13 ya…”
“iya Bu, atas Nama Ibu Serena?” kata recepcionist itu. terlihat wajahnya seperti tidak konsentrasi begitu menatapku.
“kenapa Mas?” kataku mencoba menanyakan.
“Gapapa Bu…” Recepcionist itu tersenyum kepadaku, Aku membalas senyumannya dan melihat namanya di nametag yang ia kenakan itu.
Namanya Ferdi dan wajahnya terlihat sangat grogi, aku bisa membayangkan pasti dia sedang membayangkan tubuhku, aku namun hanya tersenyum melihatnya. Tak lama kemudian Ferdi pun memberikan sebuah kartu, bertuliskan angka 13. Aku mengambil kartu itu.
“makasih ya, kayaknya kalau butuh apa-apa aku akan panggil kamu, Ferdi..”. kataku sambil tersenyum penuh goda.
Aku lalu pergi berjalan dari hadapannya.
***
Aku Serena, bicara soal 13 pasti kalian akan membicarakan sebuah angka sial. Angka yang tidak membawa keberuntungan dan yang pasti ada beberapa tempat yang tidak mempunyai lantai 13 atau bahkan ruangan nomor 13, tapi bagiku, 13 punya maksud sendiri. kalian jangan bertanya apa, tapi kalian akan tau kenapa aku selalu memilih nomor ini.
Aku tahu, kalian pasti bertanya mengapa aku ada disini, tiba-tiba memesan kamar di sebuah motel terpencil di pinggir kota, mengapa aku sendirian, dan mengapa aku sangat terlihat begitu menggairahkan. Aku tahu aku cantik, tinggiku 175 cm dengan tubuh yang ideal, rambutku lurus panjang berwarna coklat. Mataku hitam bulat sempurna, aku tahu pasti yang melihatku beranggapan aku wanita bayaran, tapi nyatanya tidak, aku tidak bisa memberitahumu saat ini, tapi nanti kalian akan tahu apa maksudku melakukan semua ini.
Ternyata sudah hampir menjelang sore, aku merapihkan pakaianku yang sedari tadi ku simpan di dalam koperku. Ada yang harus aku selesaikan pada tanggal 13 bulan ini, di jam 13.13. Semua ku lakukan hanya untuk seseorang, seseorang yang harus ku dapatkan dan aku akan melampiaskan rasa cintaku padannya. Namanya Pak Broto.
Sudah-sudah, percuma kalian mencari tahu tentang pak Broto, akupun belum tau dia dimana sekarang kalian hanya akan tau ketika aku bertemu dengan nya. Aku dengar dari salah satu karyawan di perusahaannya beberapa hari yang lalu, Pak Broto suka menghabisakan 10 hari dalam sebulan untuk berada di pinggir kota ini. Aku tau sebabnya, mungkin karena dia orang terkaya di daerah kota ini, jadi wajar saja dia berkunjung untuk bersenang-senang. Menikmati perjudian, wanita dan minuman kerasnya. Yaa itu hal yang lumrah untuk seorang yang kaya tua yang sendirian. Lagipula untuk apa uangnya kalau tidak di gunakan?.
Malam ini akan jadi malam yang besar dan istimewa buatku, aku akan pergi ke sebuah tempat hiburan Malam. Tujuanku pastilah untuk menemui Pak Broto, kita memang belum saling mengenal, tapi, yang ku tahu, kelemahan laki-laki itu perempuan cantik, siapa yang tega membiarkan wanita cantik sepertiku sendirian, dan apakah Pak Broto tega melihat aku menghabiskan satu botol Wine ku sendiri? HAHAHAHA… makanya penampilanku malam ini harus sangat cantik, aku tidak ingin pak Broto memalingkan wajahnya sedetik saja kepada Perempuan lain jika sedang bersamaku.
Malam akhirnya datang juga, saat saat yang ku nanti akan ku lalui, semua pasti ku nikmati, tenang saja. Aku sedang berkaca, mengindahkan tubuh dan rupaku sendiri, aku memakai gaun putih pendek, kubiarkan tubuhku terbuka, agar aku bisa memastikan Pak Broto sadar dengan keberadaanku. Rambut panjangku kini ku ikat, agar terlihat lebih rapi, lipstick? Bibirku merah, kulitku putih dan mulus, lalu apalagi? Kurasa aku sangat percaya diri malam ini.
Aku telah sampai di sebuah tempat hiburan itu, tempat biasa pak Broto singgah saat malam bersama Wanitanya, kalau kalian mau tau letak pastinya, Tempat ini bernama The Venue, tempat hiburan malam paling mahal di pinggiran kota, aku tiba disana, dengan menggunakan taksi, dengan anggun nya aku l berjalan masuk. Aku tau pria-pria pasti menatapku, tapi biarkan saja, tidak akan ku gubris dan aku malah makin senang memperlihatkan kemolekan tubuhku ini.
Seorang penjaga pintu tempat hiburan itu seakan terpaku melihatku, tatapannya hanya memandang ke seluruh bagian tubuhku, aku tersenyum, penjaga itu menelan ludahnya seakan terayu oleh kecantikanku. Hahaha aku sungguh melihat wajah yang sangat aku suka malam ini,wajah-wajah pria yang haus akan cinta.. aku juga tahu pikiran mereka sekarang yang sedang mencumbuku dalam pikirannya, kubiarkan saja dan biarkan imajinasinya bermain.
Aku sudah berada di dalam, duduk di salah satu meja vip, seseorang pelayan mendatangiku.
“mau pesan apa mba?” katanya lembut sekali.
“Jayer Cros Parantoux satu botol” kataku.
Pelayan itu lalu pergi, aku masih melihat ke sekeliling, tampaknya belum ada tanda-tanda Pak Broto disini, mungkin jam 10 nanti dia akan datang,
Sambil meminum Wine dan menikmati musik yang terus berdegub, aku juga memperhatikan sekitar, kulihat laki-laki memang tidak bisa memalingkan tatapannya dari Wanita cantik sepertiku, aku tidak merasa terganggu, aku senang jika pada akhirnya aku yang menjadi Fantasi laki-laki lain saat sedang berhubungan Sex dengan kekasihnya, tentu aku yakin. Karena siapa yang tidak ingin memiliki ku.
Tak berapa lama berselang, terlihat keramaian di pintu masuk tadi, bisa ku lihat karena pintunya terdapat kaca yang bisa tembus ke luar, kulihat Orang tua dengan perawakan yang bijaksana datang. banyak pelayan yang menyambutnya.
“Pak Broto, silahkan Pak… Meja di VIP nya sudah kami siapkan untuk kehadiran bapak” begitu kata para pelayan yang menyambutnya.
Seketika aku tersenyum, orang yang ku cari telah datang. ini mungkin hari terbaikku.. disitu Pak Broto berjalan, di dampingi dengan beberapa pengawalnya dan 2 orang wanita cantik, tentunya kalau dilihat aku masih lebih cantik dari wanita-wanita itu. Aku bisa membuktikannya sekarang.
Tak lama muncul beberapa hidangan, hidangan yang sangat mewah sekali, dan 4 botol Wine yang paling mahal sekaligus. Pelayan terlihat sangat bahagia dengan kedatangan Pak Broto. Baginya mungkin Pak Broto ini sebagai pohon uang, bagaimana tidak, jika service mereka memuaskan maka Pak Broto sepertinya tidak segan-segan untuk memberikan tip yang besar kepada Mereka.
Aku beritahu, Pak Broto duduk tepat di seberangku. Aku hanya tinggal menjadi wanita kesepian yang sedang tebar pesona. Pasti ia akan tunduk se tunduk-tunduknya kepadaku. Seperti yang ku bilang tadi, kelemahan laki-laki itu seorang wanita, kalian harus percaya itu. oleh sebab itu aku berdandan cantik malam ini, aku harus menjadi sombong, dan bergaya high class demi menarik perhatiannya.
Dan jika kalian pikir aku melakukan semua ini demi keuanganku? Tentu tidak.. karena ada hal yang lebih penting dari uang yang bagi setiap orang merupakan salah satu cara untuk memper alat siapapun dan kalian hanya disuruh untuk melihat dan jangan ikut campur dengan urusanku.
***