Try new experience
with our app

INSTALL

SALAH ARAH 

lelaki yang ku kira baik

Haii.. aku lara, dahulu aku bertemu dengan lelaki dari sebuah sosmed, yang buat ku terlena karena tipu dayanya. Dulu aku hanya seorang remaja yang d mabuk asmara.

Singkat cerita, bandung 2014 aku bertemu dengan romi dari facebook dan kita pun tukeran no telpon. Akhirnya kita pacaran secara online, tanpa pernah bertemu sekali pun.

April 2014 aku punya pacar namanya hadi, dia kuliah keperawatan saat itu, naasnya aku memergoki hadi selingkuh di salah satu mall d kotaku, hingga aku patah hati dan menemukan romi. Ya, dia romi yang ku kira adalah lelaki yang baik.
Bulan itu pula setelah putus dengan hadi aku menjalin hubungan dengan romi secara online, hingga akhirnya kita pun bertemu, kisah cinta kita sangat baik-baik saja entah mungkin karena aku yang terlalu bucin, dulu aku mau pacaran dengannya karena dia pramugara yang melanjutkan pendidikan pilot. Yah benar, aku tergoda dengan profesinya saja, hingga aku bodoh mau d apa-apakan olehnya.

Kami pun pacaran, sering jalan berdua pergi siang pulang malem selayaknya orang pacaran pada umumnya, namun suatu ketika dia mulai melakukan hal yang di duga-duga. Dia menggodaku didalam mobilnya dengan dalih ingin serius denganku, dan aku yg masih kelas 3 SMA tergoda oleh bujuk rayunya, hingga akhirnya kita pun melakukan oral sex di dalam mobil. Pikir ku mungkin tak apa karena hanya itu, meskipun dalam hati takut hamil.

"Udah ya kita jangan lakuin hal aneh lagi, aku takut" ucapku

"Engga ko sayang tenang aja, aku gak bakalan ngapa-ngapain cuma ini aja ga lebih, janji. Lagian aku bakal nikahin kamu" ucap romi

Dan aku yang dimabuk asmara mau aja melakukan hal itu, sejak saat itu aku jadi takut kehilangannya, apalagi kita sudah terlalu sering melakukan hubungan yang terlarang ini.

Tak lama orangtuanya pun datang kerumah sekedar untuk silaturahmi, dan aku berpikir mungkin dia emang benar akan serius denganku, jadi apa yang udah kita lakuin juga aku anggap bukan masalah, karena mungkin kita juga akan menikah.

Entah aku yang terlalu polos atau bagaimana, sehingga mudah aja di rayu dan berpikir positif aja dengan yang selalu kita lakuin, hingga akhirnya dia merenggut keperawananku.