Contents
SALAH ARAH
apa sebenarnya menikah itu?
Ternyata menikah gak sebahagia yang ada dalam pikiranku, justru malah penuh kesakitan, tekanan dan siksaan.
"Aku menyesal"
Singkat cerita lebaran 2017 kita gak berani pulang kerumah orangtuaku, karena yang nagih utang (utang orangtuanya romi) ternyata malah datang nagih kerumah orangtuaku, sedangkan orangtuaku gak tau apa-apa tapi malah kena imbasnya atas semua yang dilakuin keluarganya romi. Sampai aku dan romi gak berani untuk lebaran dirumah orangtuaku, karena kita takut ada yang nagih.
Waktu berlalu, hari demi hari berlalu sampai di akhir 2017 romi kerja di salah satu laundry di senayan, dan akupun ikut merantau dengannya.
Tapi boomerang dalam rumah tangga kita pun makin memanas, karena setiap ibunya romi datang kekontrakan kita selalu banyak konflik, dan romi selalu kena hasutan ibunya, sampi akhirnya kita pun berantem hebat dan lagi-lagi dia mukul aku.
Sedih rasanya kalo setiap ada selisih paham selalu diakhiri dengan KDRT.
Sebulan berlalu kita ngontrak di daerah senayan, kala itu romi pulang kerja seperti biasa jam 5 sore dan aku langsung masak setiap setelah ashar karena biar dia pulang kerja semua makanan udah ada dan makanannya anget semua.
Singkat cerita aku menanyai dia makan.
"Mau makan sekarang? Makan yuu aku udah masak, biar kita makan bareng" ucapku
Tapi apa yang terjadi setelah itu?
Romi marah-marah dan seperti biasa dia mukul aku, bahkan dada ini ditendang, diludahi, sakit rasanya. Dan gak lama aku pun diseret dari dalam kontrakan keluar, dan saat masuk lagi kedalam kontrakan aku langsung kekamar mandi, kunci pintunya karena ketakutan, bahkan sampai menelan super sol dan soklin lantai. "Lebih baik aku mati" pikirku kala itu karena ketakutan.
Sampai tengah malam romi menelpon orangtuaku, katanya aku pulang aja dulu karena romi takut gelap mata dan takut aku di apa-apain. Aku pun pulang malam-malam naik bis, hingga pagi sampai dirumah.
Disanalah aku berani cerita keibuku tentang apa yang terjadi selama ini. Ibuku sempat berkata "sudahi saja kalo memang ga bahagia, untuk apa diteruskan apalagi sampai berani mukul seperti itu". Tapi, lagi-lagi bodohnya aku malah terus mempertahankan rumahtangga ini. Karena aku gak mau jadi janda, janda itu selalu dipandang negativ.
(Semua yang terjadi ini nyata, bukan karangan biasa tapi memang terjadi KDRT dan apapun itu).