Try new experience
with our app

INSTALL

Contents

Suara Milik Nada (Sinopsis) 

Sinopsis

Nada (17) adalah seorang penyanyi muda pendatang baru 
yang lagu pertamanya langsung meledak karena suara 
indahnya. Hampir di semua sosial media dan berbagai 
platform musik, lagunya menjadi trending dan viral. 
Lantas Nada bersama manajemennya mengadakan sebuah mini 
konser. Banyak sekali yang hadir. Namun, ketika Nada 
selesai tampil, hanya ada sedikit tepuk tangan yang 
terdengar. Apalagi setelah itu, banyak komentar dan 
kritik pedas yang diterima oleh Nada lantaran ekspresinya 
ketika bernyanyi yang datar. Bahkan, selesai konser, Nada 
sama sekali tidak menyapa para penggemarnya. Malah jelas 
sekali kalau Nada memiliki sifat yang amat sombong. 
Bahkan, di sekolahnya, Nada dikucilkan. 
Meski begitu ada satu penggemar laki-laki yang setia 
menunggu Nada di akhir penampilan. Namanya Janu (17). Dia 
sering memberikan Nada sebuket bunga dan secarik kertas 
berisi puisi/lirik lagu. Janu juga sering mengirimi Nada 
rekaman suaranya yang sedang menyanyikan lagu milik Nada. 
Tanpa Nada tahu, Janu adalah teman sekelasnya. Semakin 
lama banyak penggemar Nada yang pergi meninggalkannya. 
Banyak sekali yang menghujani Nada dengan kalimat tidak 
suka. Nada sampai frutrasi dan tidak ingin menyanyi lagi. 
Namun, kekuatan dukungan dari Janu berhasil membuat Nada 
bangkit dan memutuskan untuk kembali bernyanyi. Janu juga 
sering bertemu Nada dan melalukan hal-hal menyenangkan. 
Pelan-pelan image Nada pun berubah menjadi penyanyi yang 
penuh rasa. Semenjak itu Nada dan Janu bersahabat. 
Sayangnya, keberuntungan Nada tidak berjalan lama karena 
saat hendak tampil di mini konser untuk perayaan satu 
tahunnya, tiba-tiba saja tenggorokan Nada sakit dan 
suaranya serak. Nada tetap bersikeras tampil. Alhasil 
konsernya gagal karena Nada tidak bisa mengeluarkan 
suaranya sama sekali. 
Dokter memvonis Nada kalau pita suaranya mengalami 
kerusakan. Setelah diselidiki oleh manajemannya, ternyata 
sebelum itu Nada meminum sebuah jus yang diberikan oleh 
Janu. Nada membenci Janu karena menjadi dalang masalah 
yang dihadapinya. Meskipun Janu berusaha untuk membantah, 
Nada tidak peduli. Nada sampai membuang semua pemberian 
Janu padanya. 
Seiring waktu berlalu, pita suara Nada mulai sembuh. 
Meski begitu dia masih belum bisa bernyanyi seperti 
biasa. Kemudian, Roy, salah satu penyanyi solo pria yang 
satu manajemen dengan Nada, ingin membeli semua lagu-lagu 
yang pernah diberikan Janu padanya. Karena selama ini Roy 
mengetahui tentang kedekatan Nada dan Janu. 
Tanpa setuju untuk dibeli, Nada memberikan Roy lagu-lagu 
buatan Janu secara cuma-cuma. Sejak itu karir Roy 
melejit. 
Namun, ketika lagu-lagu itu laris, Janu yang mendengarnya 
merasa kecewa kalau lagu buatannya tidak dinyanyikan oleh 
Nada. Walaupun pihak manajemen sudah membayarnya, Janu 
tetap mendatangi Nada dan mengungkapkan perasaannya kalau 
lagu-lagu itu sebenarnya isi hati Janu untuk Nada. Nada 
tetap tidak peduli meskipun terkejut kalau Janu 
menyukainya lebih dari teman. Mereka saling berdebat. 
Bahkan, Janu berjanji untuk melupakan Nada karena tidak 
mempercayainya. Selain itu, Janu juga akan pindah sekolah 
di luar negri. Dengan begitu mereka akan mudah untuk 
saling melupakan. 
Keesokan harinya sebuah berita heboh di media sosial. Ada 
pernyataan yang beredar dari asistennya Roy. Dia 
mengungkapkan kebenaran kalau Roy pernah mencelakai Nada 
dengan memberikannya sebuah minuman beracun yang membuat 
pita suara Nada rusak. Nada menyesal karena tidak percaya 
dengan Janu. Dia segera menyusul Janu di bandara. 
Sayangnya, Nada tidak bisa menemukan Janu. Nada nekat ke 
ruang kontrol dan berbicara dengan pengeras suara agar 
Janu mendengarnya. 
Nada meminta maaf ke Janu. Semenjak itu mereka kembali 
dekat dan sering membuat lagu bersama walaupun Nada belum 
bisa bernyanyi seperti semula. Janu membantu Nada untuk 
memadukan suaranya menjadi satu suara, sehingga 
menghasilkan satu lagu utuh yang indah. Lagu tersebut 
viral karena memiliki dua suara berbeda yang dipadukan 
menjadi satu. Mereka menyebutnya, suara milik nada.