Try new experience
with our app

INSTALL

The Client 

Rendezvous II

HEADLINE NEWS: 
“Tim kreatif dari reality show To Be Prank tewas di Hutan Raya pada sore ini saat hendak melakukan survey untuk kembali tayang di MN TV. Rissa Ardaneswari, 26 tahun dan Indra Dirga, 26 tahun, terbunuh dengan tertembak di dada dan kepalanya. Danish Adelia, 28 tahun, tewas karena terpukul dan tertusuk ranting pohon. Korban terakhir adalah Guntur Radityo 30 tahun, anak dari Co-Founder MN TV yang tewas dengan luka di mukanya yang parah ditambah tembakan di bagian kanan depan kepalanya. Guntur diduga sebagai pelaku pembunuhan teman-temannya, sidik jari yang berada di pistol tersebut merupakan sidik jari Guntur. Polisi menduga setelah membunuh teman-temannya, dia menembak dirinya sendiri. Namun, menurut kesaksian produser program ini, ada tim lain yang datang ke hutan raya tersebut yaitu Alex Riyadi yang hendak bertemu dengan kliennya. Namun dia pun menghilang. Polisi sedang mencari keberadaannya sampai saat ini. 
Terlihat Pak Benny menghadap televisi yang memperlihatkan berita tersebut, dia mengusap mukanya lalu berbicara dengan staf yang berada di ruangannya.  
“Soal Guntur ngga bisa kita sembunyikan? Pak Raki bakal marah kalo sampai naik di media.” 
“ngga bisa pak, dari awal Guntur sendiri udah terbuka soal dirinya anak co-founder.” 
Tangan Benny dengan geram langsung meluluh lantakan isi mejanya. Staf tersebut langsung terkejut. Benny terdiam, nafasnya tersengal-sengal kesal. 
“Alex di mana Alex...” 
***
Satu bulan kemudian...
Tampak depan café kopi Rendezvous, sosok yang cukup familiar masuk ke dalamnya. Saat itu, para pelayan sedang sibuk melayani orang lain. Dia pun langsung mencari tempat duduk dan memilih meja yang kosong dengan hanya dua bangku yang berhadapan di smoking area. Saat duduk, tampak dia adalah Bagas yang duduk sama di tempat duduk di mana dia bertemu dengan Alex. Bagas lalu mengambil rokok di dalam sakunya kemudian menyalakannya dengan korek api gas. Bagas tertawa senang sendiri. 
“Hahahaa...penantian kita berujung bahagia .”
Ternyata Bagas diperhatikan oleh pelayan yang waktu itu melayani meja Alex dan Bagas. Salah satu teman pelayan lain baru keluar dari dapur dan membawa nampan berisi secangkir kopi. Dia heran melihat temannya itu melihat ke meja Bagas.   
“Heh, meja itu belum dikasih menu. Kasih menu dulu sana gih. Malah diliatin aja!” 
“Lo aja yah...gue agak serem, orangnya suka ngomong sendiri.” 
Temannya lalu melihat ke meja itu memperhatikan.  Terlihat dari pandangannya, itu adalah Alex yang sedang duduk sambil mengisap rokoknya, gayanya terlihat berbeda daripada sebelumnya. Alex terlihat tertawa bahagia. Sendiri. 
***