Try new experience
with our app

INSTALL

Usai 

Chapter II

Wajah Leviosa sangat kaget saat mendengar suara yang dirindukannya disaat bersamaan pemilik suara itu juga yang selama ini ingin dia lupakan.

“Suara ini? jangan bilang dia, dia yang pernah ada dihidup gue sepuluh tahun yang lalu.”  Pikir Leviosa dalam hati.

  Sedang Aska yang sudah yakin itu benar Leviosa, wanita yang dulu dikenalnya pun memberikan senyuman manis. Aska lansung menarik kursi tepat berhadapan dengan leviosa sedangkan leviosa masih terpaku tidak percaya melihat pria yang pernah berada dihidupnya 10 tahun yang lalu kini sudah duduk dihadapannya.

“Apakabar kamu?”, tanya Aska sangat ramah.

“Eeh,baik-baik. Lo?” tentu saja Leviosa menjawabnya dengan bibir yang gemetar

“saya sehat, saya boleh duduk disinikan?”

“Lo kan udah duduk daritadi, ngapain minta ijin lagi ke gue?” jawab Leviosa ketus.

Tanpa disangka bukannya marah Aska malah tertawa tidak percaya dengan apa yang didengarnya, membuat Leviosa bingung.

“What?, kenapa ketawa, ada yang lucu?” cecar Leviosa pada Aska.

Tidak segera menjawab Aska malah memanggil pelayan dan memesan minuman.

“saya tidak percaya...” lanjutnya

Pelayan memberikan minuman yang dipesan oleh Askaterimakasih mas...” 

Aska mengaduk minumannya sedang leviosa terus memandang aska yang terus memperlihatkan senyum penuh misteri

“gak percaya apa? Ngomong gak jelas gitu” kata Leviosa seperti merajuk.

Aska yang awalnya tertawa seketika berubah menjadi serius dan menjawab pertanyaan Leviosa. 

“bisa mendengar nada yang sama dari mulut kamu, seperti 10 tahun yang lalu”.

Leviosa pun terdiam, teringat masa lalunya dengan Aska 10 tahun yang lalu.