Sigit dan Sulastri ketika SMA saling mencintai. Selepas SMA mereka terpisah oleh lokasi kuliah mereka yang berjauhan, Sigit di Jakarta dan Sulastri di Pekalongan. Di Jakarta Sigit dicintai oleh perempuan bernama Cindy. Cindy melakukan berbagai upaya agar Sigit mau menikah dengannya. Orang tua cindy mendukung itu, saat ayahnya Sigit nyalon kepala desa, sebagaian besar modalnya dipinjami oleh orang tua Cindy, namun orang tua Sigit kalah dalam pencalonan tersebut. Akhirnya Sigit dan Cindy menikah sebagai ‘balas budi’ Sigit pada orang tua Cindy. Cindy dan orang tuanya juga pada akhirnya menjual rumah orang tua Sigit di Pekalongan,dan membelikannya rumah di Jakarta(rumah yang di tempati Sigit saat ini) Kenapa Cindy begitu posesif pada Sigit ? Cindy tahu bahwa Sigit hatinya tertambat pada teman perempuannya jaman SMA,bernama Sulastri. Nah kebetulan SMA Sigit dan Sulastri menyelenggarakan reuni perak. Mereka akhirnya bertemu dan bernostalgia, rona mereka begitu bahagia,setelah 25 tahun tidak bertemu.
Sepulang reuni Sigit mengantarkan Sulastri pulang ke rumahnya. Betapa terkejutnya Sigit ternyata di rumah Sulastri ada Mas Hadi (Kakak Sigit) yang tengah berbincang dengan Novi (anak Sulastri). Sulastri mengenalkan Sigit pada anak perempuannya,namun Novi nampaknya kurang respek pada Sigit dengan menolak bingkisannya lalu pergi dari ruang tamu. Kisah berlanjut, sepulang Sigit ke Jakarta, Cindy ngomel-ngomel terus dan menginterogasi Sigit “ apakah kamu bertemu Sulastri di Pekalongan dan lain sebaginya. Ditengah perdebatan itu lalu Cindy bercerita terus terang, bagaimana dulu dia mendapatkan Sigit (soal modal pencalonan kepala desa hingga penjualan aset ayahnya Sigit). Mendengar itu Sigit terpukul, dan menelpone Kakanya (Hadi) di Pekalongan. Hadi membenarkan cerita itu dan tetap minta Sigit mempertahankan pernikahannya. Sigit jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit.
Meski belum diperbolehkan pulang Cindy memaksa membawa Sigit pulang,dengan maksud agar Sigit tidak dikunjungi oleh teman-teman dan juga Sulastri. Cindy menempatkan Sigit di Gudang rumahnya dan menutup semua akses agar Sigit tidak berhubungan dengan teman-temannya. Sigit yang lemah akhirnya menghubungi Kakaknya (Hadi) minta dijemput dan dibawa ke Pekalongan. Hadi juga memberi tahu kondisi Sigit ini pada Sulastri (menemui Sulastri) dan juga menayakan kenapa Sulastri belum menikah sepeninggalan suaminya (Hadi naksir sama Sulastri), namun Sulastri tidak meresponnya.
Di Pekalongan, Sulastri menjenguk Sigit di rumah Hadi, Sulastri sangat bersedih melihat kondisi Sigit. Selang sebulan,karena kepikiran kondisi Sigit, Sulastri juga jatuh sakit, dengan diantar Hadi, Sigit menjenguk Sulastri. Disinilah semua terungkap, bahwa Sigit dan Sulastri saling mencintai,dialog antara Sigit dan Sulastri tak disadari didengar oleh Novi dan Hadi. Novi menangis dan Hadi pun terdiam mendengar itu,namun tiba-tiba datang Cindy, karena rasa cumburunya yang tinggi Cindy akhirnya membunuh Sigit dengan menusukkan jarum yang telah dilumuri racun kodok galur. Sigit seketika meninggal terkena racun kodok galur itu, Cindy pergi dan Sulastri menangis sejadi-jadinya. Novi dan Hadi menghampur menemani kesedihan Sulastri, dan Hadi menemukan jamur sebagai bukti pembunuhan terhadap adiknya si Sigit
